Komoditas unggulan untuk penghasil protein hewani adalah ternak sapi, dimana ternak sapi saat ini sedang mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Populasi sapi yang semakin menurun mengakibatkan harga daging semakin tinggi, oleh karena itu pemerintah berusaha melalui berbagai program dan kegiatan untuk meningkatkan populasi ternak sapi. Kesehatan ternak sapi memegang peranan penting dalam meningkakan populasi, dengan ternak sapi sehat diharapkan dapat melahirkan anak sapi yang sehat pula, oleh karena itu perlu diketahui penyakit-penyakit ternak sapi dan penanganannya. Sapi sehat biasanya ditandai dengan keadaan dalam tubuh ternak tersebut berfungsi dengan baik. Kondisi dimana aliran cairan di dalam tubuhnya berfungsi baik dalam mendukung penyusunan sel - sel penting di dalamnya. Dengan rutin memperhatikan keadaan sapi serta lingkungan dan cepat tanggap niscaya sapi akan selalu sehat dan normal. Beragam faktor dapat mempengaruhi kesehatan sapi. Namun diantara beragam faktor tersebut, lingkungan dan penularan merupakan faktor yang paling banyak membuat ternak sapi terserang penyakit. “ Mencegah lebih baik daripada mengobati “, itulah yang harus digaris bawahi. Untuk faktor lingkungan, layak diperhatikan keadaan kelembaban kandang, kebersihan lantainya, posisi ventilasi dan aliran udara, apakah sinar matahari pagi masuk dengan baik ke dalam kandang atau tidak. Pakan juga merupakan salah satu penyebab sapi terserang penyakit, oleh karenanya prosentase dan keseimbangan pakan layak dipertimbangkan dengan matang. Lengah pada salah satu hal diatas, maka potensi keuntungan juga akan berkurang karena pengobatan penyakit pada ternak sapi tidak semudah yang dibayangkan, apalagi jika terlambat sapi bisa mati. Untuk mencegah semua kemungkinan diatas, kontrol yang ketat dan pengecekan setiap hari diperlukan. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit pada sapi perah dan sapi potong serta cara pengobatan dan pencegahannya.
1. PENYAKIT ANTHRAX
Penyakit antrax adalah jenis penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menular pada manusia. Biasanya kategori penyakit seperti ini disebut zoonosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis yang masuk ke dalam tubuh melalui pakan dan air minum. Selain melalui pakan dan air minum yang tidak bersih, bakteri antrax bisa masuk ke dalam tubuh sapi lewat tanah yang tercemar bakteri dan masuk melalui pernafasan atau luka pada sapi. Bakteri antrax adalah bakteri yang daya tahannya luar biasa, disinfektan dan panas terkadang tidak mampu melawan bakteri ini. Penyebarannya juga sangat cepat apabila sapi tersebut kurang makan dan kelelahan, apalagi saat musim panas. Penyakit ini bisa menyerang semua sapi dari berbagai tingkatan umur dan bisa menular kepada manusia.
Bila sapi sudah terkena antrax, sebaiknya manusia tidak mendekat dan harus berhati - hati dalam penanganannya. Bakteri dapat menular pada manusia melalui luka, pernafasan (jika menghirup bulu sapi yang terserang).
- Ciri dan Gejala umum Antrax pada sapi adalah sebagai berikut :
1. Sapi demam, lemah dan mudah jatuh/ambruk
2. Radang pada bagian limpa dan akhirnya sapi menjadi diare
3. Banyak pendarahan di beberapa bagian tubuh, biasanya berwarna hitam (pada lubang hidung dan mulut, pori - pori dan pada lubang anus sapi)
4. Nafas tersengah – sengah
5. Pembengkakan pada bagian bawah perut
6. Bila sudah akut, sapi akan mati mendadak
- Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Antrax pada sapi :
1. Vaksinasi spora avirulen secara berkala tiap tahun pada sapi yang belum terkena
2. Pengecekan, pembersihan dan karantina jika pada suatu daerah sudah terkena antrax
3. Jangan memberi makan sapi dengan akarnya, biasanya hijauan. Berikan rumputnya saja
4. Jangan sering - sering kontak fisik dengan ternak jika tidak benar - benar darurat
5. Jika sapi sudah terkena, berikan antibiotik dengan spektrum luas seperti Penisilin G, Oxytetracyclin, Streptomycin
6. Hewan yang sudah mati jangan dibedah, jangan memegang langsung bagian luka. Langsung kubur saja bila perlu bakar bangkainya.
2. PENYAKIT SURRA
Penyakit surra merupakan penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa Trypanosoma evansi. Parasit ini hidup dalam darah induk semang dan memperoleh glukosa sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah induk semangnya. Menurunnya kondisi tubuh sapi akibat cekaman misalnya stress, kekurangan pakan, kelelahan, kedinginan dan sebagainya merupakan faktor yang memicu kejadian penyakit ini. Penularan terjadi secara mekanis dengan perantaraan lalat penghisap darah sepertiTabanidae, Stomoxys, Lyperosia, Charysops dan Hematobia serta jenis arthropoda yang lain seperti kutu dan pinjal.
Penyakit surra sering menyerang sapi pada musim hujan dimana kondisi kekebalan sapi sering turun dan melemah . Beberapa kasus bahkan dapat menewaskan ternak terutama kerbau.
- Ciri Dan Gejala Umum Penyakit Surra pada sapi adalah sebagai berikut:
1. Gerakan sapi menjadi tidak aturan (sempoyongan, jalan berputar putar/mubeng) jika sudah parah sering kejang – kejang
2. Selaput lendir menguning
3. Tidak ada nafsu makan dan bulu rontok
4. Demam dan cepat lelah
- Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit Surra pada sapi :
1. Penyemprotan insektisida di kandang ternak (biasanya sejenis asuntol) untuk mencegah datangnya serangga penghisap darah.
2. Hindarkan kandang sapi dari tempat yang rawan menjadi sarang serangga (parit dan tempat lembab)
3. Sisa - sisa pakan ternak jangan sampai membusuk di kandang
4. Bila sapi luka, jangan sampai dibiarkan infeksi dan menjadi makanan bagi lalat
5. Karantina sapi yang sakit dan berikan obat berupa atocyl maupun artosol, namun dalam penggunaannya hendaknya melalui konsultasi dengan dokter hewan setempat
3. PENYAKIT KUKU BUSUK
Seperti namanya, penyakit kuku busuk berkembang di bagian kuku sapi. Sering disebut sebagai penyakit Foot Rot (Pembusukan kaki/kuku). Kuman fusiformis masuk ke dalam celah kuku sapi dan berkembang disana, bahkan daya tahan kuman tersebut semakin lama jika berada di dalam kuku sapi. Penyebab masuknya kuman ini adalah dimana kuku sapi terluka akibat hantaman benda keras di tempat yang kotor dan akhirnya kuman masuk dan berkembang pesat. Jika dibiarkan, kuman ini akan berkembang menjadi penyakit yang melumpuhkan sel - sel di telapak kaki sapi hingga sapi tidak dapat berjalan.
- Ciri dan Gejala Umum Penyakit Kuku Busuk pada sapi :
1. Celah kuku dan tumit terlihat membengkak
2. Keluar cairan kuning dan berbau busuk pada bagian kuku
3. Mengelupasnya selaput pada bagian kuku diakibatkan matinya jaringan sel pada bagian tersebut
4. Sapi terlihat pincang saat bergerak dan kesakitan
- Pencegahan dan Pengobatan Kuku Busuk pada Sapi :
1. Jaga kebersihan kandang sehingga bakteri dan kuman sulit berkembang
2. Sering periksa kebersihan kuku sapi
3. Jika sudah terserang, segera rendam kaki yang terserang dengan larutan formalin sebanyak 10%
4. Untuk pengobatan dengan suntik, usahakan kaki sapi tetap kering dan disuntikkan larutan sulfat beserta antibiotik sesuai saran dokter hewan
4. PENYAKIT KEMBUNG PERUT (BLOAT)
Penyakit kembung perut disebabkan oleh macetnya saluran gas dalam tubuh sapi, akibatnya pencernaan tidak lancar dan bagian perut rumen membesar. Ini dapat dilihat dari bagian perut sapi sebelah kiri, apabila sapi kembung pasti akan terlihat membesar. Penyakit kembung perut yang diderita sapi, dapat menyebabkan kematian karena struktur organ sapi yang unik. Dimana pada sapi, jantungnya terletak disebelah kanan perut, bukan dibagian dada seperti halnya manusia. Hal tersebut akhirnya menyebabkan jantung sapi terhimpit oleh angin dan asam lambung saat menderita kembung. Karena kembung yang terjadi, mendesak dan mengakibatkan perut sapi membesar kesamping. Kematian pada sapi yang menderita kembung perut, biasanya rentan terjadi karena ketidaktahuan dan salah penanganan oleh peternak. Saat sapi mengalami kelumpuhan dengan perut yang kembung, banyak peternak yang memposisikan sapi mereka telentang. Hal itu menyebabkan, jantung sapi terhimpit dengan lebih cepat.
Penyebab utama sapi terserang kembung adalah rumput - rumputan yang basah, kurang berserat. Oleh karenanya seleksi hijauan mutlak diperlukan dan berikan presentase hijauan jenis leguiminose maksimal lima puluh persen.
- Ciri dan Gejala Umum Penyakit Kembung Perut / Bloat pada sapi:
1. Perut bagian kiri membesar karena gas tidak dapat keluar
2. Pernafasan terganggu karena organ pernafasan ditekan oleh membesarnya rumen
3. Gerakan kurang lincah dan sering terjatuh
4. Dalam kondisi parah, hewan bisa lumpuh dan mati
- Pencegahan dan Pengobatan Kembung Perut pada sapi :
1. Jangan biasa memberikan pakan rumput yang masih basah, terutama di pagi hari
2. Kurangi prosentase pemberian leguminose hijauan
3. Jerami kering berikan di pagi hari sebelum memakan hijauan jenis lain
4. Usahakan ternak banyak bergerak sehingga mengurangi gas pada lambung
5. Cara pengobatan yang biasa diberikan adalah anti bloat yang mengandung dimethicone dan minyak nabati yang berasal dari kacang tanah. Minyak nabati bisa disuntikkan pada sapi yang terkena bloat
6. Konsultasikan pada dokter hewan untuk penggunaan obat yang tepat
5. PENYAKIT DEMAM
Demam ini umum disebut demam 3 hari. Istilah kedokterannya adalah BOVINE EPHEMERAL FEVER (BEF). Penyebab demam BEF ini adalah gigitan lalat Cullicoides sp dan nyamuk Culex Sp. Penyakit ini tergolong mudah diatasi dan tidak menular terutama bagi manusia.
- Ciri dan Gejala Umum Penyakit Demam (BEF) pada sapi adalah :
1. Sapi terlihat lemah dan lesu
2. Sapi demam tinggi dan terkesan pincang
3. Susah bergerak dan berdiri
4. Sesak dan gemetaran
5. Timbul cairan pada bagian hidung dan mata ternak
6. Nafsu makan menurun
7. Pada sapi perah, produksi susu akan menurun
- Pencegahan dan Pengobatan Demam pada sapi :
1. Lingkungan yang bersih
2. Penggunaan insektisida pada kandang
3. Berikan obat penurun panas dan usahakan sapi banyak minum air
4. Obat tradisional bagi BEF adalah pemberian gula merah dan garam dapur dan diminumkan pada sapi.
5. Tetap konsultasi pada dokter hewan untuk lebih baiknya.
6. Daging boleh dipotong dan dikonsumsi
6. PENYAKIT INGUSAN (MALIGNANT CATHARRAL FEVER)
Penyakit ini ditularkan melalui virus Gamma Herpesvirinae dan penularan virus dari ternak jenis domba. Biasanya menyerang sapi yang sering digembalakan bercampur dengan ternak lain seperti domba dan kambing. Biasanya domba yang sudah terserang tidak menunjukkan gejala apapun, tetapi meninggalkan virus tersebut melalui bekas pakan yang telah dikunyah dan dimuntahkan kembali. Sapi yang memakan bekas makanan tersebut akan dapat terkena penyakit ingusan.
- Ciri dan Gejala Umum Penyakit Ingusan pada sapi biasanya adalah :
1. Timbul cairan pada bagian hidung dan mata ternak, lama kelamaan akan berubah dari encer menjadi lebih kental
2. Ternak mulai terlihat meneteskan air liur
3. Bagian moncong kering dan terkadang keluar nanah
4. Ternak terdengar sulit bernafas dan gemetar
5. Bagian mata terlihat keruh dan cenderung memutih
6. Jika sudah parah kulit ternak seperti terkelupas
7. Sapi berjalan sempoyongan dan lemah, jaringan tubuh rusak dan sapi terlihat kurus
8. Jika dibiarkan maka sapi akan lumpuh total dan mati
- Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Ingusan pada sapi :
1. Jangan sering menggembalakan sapi bersamaan dengan domba atau kambing
2. Jauhkan kandang sapi dari kandang domba yang baru datang dan belum divaksinasi
3. Kontrol kebersihan pakan yang akan dikonsumsi oleh sapi
4. Jaga kebersihan dan sanitasi kandang
5. Pisahkan dan karantina sapi yang terserang
6. Usaha yang bisa kita lakukan adalah dengan pencegahan infeksi dengan antibiotik sehingga gejala tidak meluas
7. Penyakit ini belum ada obat yang mampu menghilangkan secara keseluruhan, namun dapat hilang sendiri jika penanganan kita cepat dan sapi dipelihara dengan baik
8. Usahakan penanganan secara langsung setelah terlihat gejala ringan, biasanya 4 hari setelah terserang sapi akan semakin memburuk
9. Konsultasikan pada dokter hewan terkait pemakaian obat. Ingat, obati secara langsung setelah terlihat gejala ingusan, jangan terlambat.
10. Ternak yang mati tetap dapat dipotong dan dikonsumsi, namun bagian yang terinfeksi harus dibuang.
7. PENYAKIT KUDIS (SCABIES)
Penyakit Kudis (Scabies) merupakan penyakit zoonoisis dan dapat menular pada manusia. Biasanya disebabkan oleh alat dan kandang yang kotor. Kotoran tersebut terkadang mengandung tungau sarcoptes scabei. Ternak sapi yang sehat biasanya tertular jika sudah terjadi kontak langsung dengan sapi yang terkena skabies. Biasanya sapi yang terserang skabies terkesan seperti ternak yang gatal - gatal.
- Ciri dan Gejala Umum Penyakit Scabies pada sapi adalah :
1. Sapi sering menggigit bagian tubuhnya
2. Terkadang menggosok - gosokkan badannya pada kandang (seperti menggaruk - garuk)
3. Bulu rontok dan nanah mulau muncul pada bagian tubuh
4. Karena ini adalah penyakit kulit sapi, akan timbul kerak berwarna abu - abu pada bagian tubuh sapi dan kulit terkesan kaku
- Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Skabies pada sapi :
1. Kandang usahakan berjauhan dengan rumah tinggal
2. Aliran udara dan sanitasi kandang usahakan bagus
3. Usahakan kandang sapi kering dan selalu bersih
4. Hewan yang terdiagnosa skabies harus dipisahkan dan dikarantina
5. Pengobatan yang aman biasanya dengan pemberian minyak kelapa dicampur dengan kapur barus kemudian gosokkan pada kulit yang terkena.
6. Serbuk belerang, dicampur dengan kunyit dan minyak kelapa yang sudah dipanaskan, gosokkan pada kulit sapi. Bisa juga digosok dengan air tembakau.
7. Sapi yang mati setelah terkena skabies tetap dapat dikonsumsi, hanya saja buang bagian yang terkena tungau. Sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter hewan.
8. PENYAKIT CACINGAN (HELMINTHIASIS)
Penyakit cacingan merupakan penyakit yang paling sering menyerang ternak sapi yang dipelihara secara tradisional dan tergolong penyakit yang mudah ditangani tergantung dengan banyak/sedikit-nya cacing dalam tubuh, jenis cacing yang menyerang (cacing hati, cacing pita, cacing gilig/nematoda)dan penanganan. Jenis cacing yang menyerang sapi sebenarnya sangat banyak jenisnya. Namun yang paling sering menyerang adalah jenis cacing hati dan cacing pita, biasanya disebabkan oleh kondisi pakan yang tidak bersih / mengandung larva cacing. Biasanya pada rumput hijauan. Proses pengobatan biasanya dilakukan dengan melumpuhkan cacing sehingga cacing yang mati tersebut akan ikut keluar melalui kotoran sapi.
- Ciri dan Gejala Umum Penyakit Cacingan pada sapi adalah:
1. Sapi tidak nafsu makan
2. Sapi terlihat kurus dari hari ke hari
3. Susah buang air besar / tidak teratur
4. Diare berkepanjangan dan mencret
5. Gerakan melemah dan mata sayu
6. Nafas terengah – engah
7. Hidung dan mulut mulai kering
- Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Cacingan pada sapi:
1. Usahakan kandang tidak sering lembab
2. Jangan terlalu sering menggembalakan sapi karena kita tidak bisa mengontrol kebersihan rumput yang dikonsumsi oleh sapi
3. Sisa pakan di kandang jangan dibiarkan terlalu lama, segera buang atau olah menjadi pupuk tanaman
4. Berikan obat cacing secara rutin dan berkala (biasanya dua bulan sekali)
5. Obat yang biasanya digunakan oleh dokter hewan adalah dalam jenis benzimidazol, Imidathiazol dan Avermectin (konsultasi dengan dokter hewan sebelum menggunakan)
6. Pengobatan tradisional dengan pemberian daun / buah nanas. Terutama untuk melumpuhkan cacing nematoda. Untuk cacing lainnya, bisa diberikan bawang putih karena sangat efektif dan tidak terdapat efek samping.
9. PENYAKIT NGOROK (SEPTICHAEMA EPIZOOTICA)
Penyakit ngorok adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan sapi yang berusia muda (umur 6-24 bulan). Penyakit ini disebabkan oleh bakteri PastureIla multocida. Bakteri ini biasanya menyerang sapi yang baru mengalami perjalanan jauh. Penularan penyakit terjadi melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri.
- Ciri dan Gejala umum Penyakit Ngorok pada sapi adalah sebagai berikut:
1. Membengkaknya kulit kepala dan selaput lendir lidah disertai warna merah dan kebiruan
2. Membengkaknya leher, anus, dan vulva; paru-paru meradang
3. Selaput lendir usus dan perut masam serta berwarna merah tua
4. Sapi mengalami demam dan sulit bernapas sehingga terdengar mengorok.
5. Dalam keadaan sangat parah, sapi akan mati dalam waktu antara 12-36 jam.
- Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Ngorok pada sapi:
1. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan memberikan vaksinasi anti-SE, setiap 6 bulan sekali.
2. Pengobatannya dapat dilakukan dengan memberikan antibiotika atau sulfa.
10. PENYAKIT DIARE
Diare merupakan sebuah kata umum yang digunakan untuk menggambarkan keadaan sapi yang mengalami sakit mencret. Diare pada ternak khususnya sapi bukan merupakan sebuah penyakit, tapi lebih merupakan tanda atau gejala klinis dari sebuah penyakit yang lebih komplek yang bisa disebabkan oleh berbagai hal. Pada dasarnya diare adalah sebuah gejala klinis yang menunjukkan adanya perubahan fisiologis atau patologis di dalam tubuh terutama saluran pencernaan. Penyebab penyakit diare pada sapi adalah perubahan fisiologis misalnya perubahan lingkungan ternak, meliputi perubahan pakan, perpindahan ternak, perubahan cuaca, dan pergantian pemeliharaan.
- Ciri dan Gejala umum Penyakit Diare pada sapi :
1. Feses lembek sampai cair, berwarna gelap/kehitaman, berbau busuk, kadang disertai lendir, bercak darah/segmen cacing yang keluar dari lubang anus
2. Tubuh terlihat kurus, pucat, lemah dan lesu
3. Dari mata dan hidung keluar eksudat / lendir
4. Bulu kasar, kaku dan rontok
5. Nafsu makan menurun
6. Merejan/merintih
7. Punggung melengkung
8. Jalan sempoyongan atau bahkan sampai ambruk
- Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Diare pada sapi:
1. Tidak melakukan perubahan yang mendadak dalam hal pakan, perpindahan lokasi kandang dan sebagainya agar ternak tidak stres
2. Bersihkan dan desinfeksi lingkungan kandang.
3. Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang maka diberikan cairan elektrolit terutama air, bikarbonat, sodium dan potassium atau larutan garam agar tidak terjadi dehidrasi yang lebih lanjut.
4. Minta saran dokter atau mantri hewan mengenai vaksinasi atau perawatan kesehatan yang dapat diberikan
11. PENYAKIT BRUCELLOSIS
Brucellosis adalah infeksi kronis (menahun), terutama pada sapi dan kerbau yang menyerang organ reproduksi dan menyebabkan keguguran. Penyakit Brucellosis juga adalah jenis penyakit menular. Penularan pada antar ternak terjadi melalui saluran pencernaan, saluran kelamin, saluran selaput lender, kulit yang luka, kotoran dan air seni hewan yang terinfeksi dan reruntuhan cairan sisa-sisa abortus dari hewan terinfeksi.
- Ciri dan Gejala umum Penyakit Brucellosis pada sapi :
1. Keguguran pada bulan ke 5-8 kebuntingan
2. Mengeluarkan cairan vaginal yang bersifat infeksius dan berwarna keruh
3. Pada sapi jantan memperlihatkan gejala epididimis dan orchitis (infeksi pada epididimis dan testis)
- Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Brucellosis pada sapi:
1. Tindakan sanitasi, antara lain : sisa abortus dihapus hamakan, fetus dan placenta dibakar, hindarkan perkawinan antara pejantan dengan betina yang mengalami keluron, anak-anak hewan yang lahir dari induk menderita brucellosis sebaiknya diberi susu dari induk yang bebas brucellosis, hewan penderita pada sapi perah dilaksanakan pemotongan bersyarat, dan peralatannya harus dicuci dan dihapus hamakan, ternak pengganti jangan segera di masukkan
2. Ternak pengganti yang tidak punya sertifikat bebas brucellosis dapat dimasukkan bila setelah diuji serologis negatif. Sedangkan yang mempunyai sertifikat bebas brucellosis dilakukan uji serologis dalam selang waktu 60 sampai 120 hari setelah dimasukkan dalam kelompok ternak.
3. Pengawasan lalu lintas ternak dilakukan secara seksama
4. Belum ada obat efektif untuk Brucellosis.
12. PENYAKIT RADANG PAHA
Radang paha atau Black Leg adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri CL. Chauvoei pada sapi yang berakibat kepincangan dan radang yang hebat pada bagian paha. Kejadian penyakit radang paha di Indonesia pertama kali dilaporkan di Subang pada tahun 1907. Daerah endemik radang paha di Yogjakarta, Surakarta dan Madiun. Penularan penyakit terjadi melalui spora yang termakan oleh hewan dan biasanya menyerang sapi muda umur 8-18 bulan.
- Ciri dan Gejala umum Penyakit Radang Paha pada sapi :
1. Pada pangkal kaki belakang yang terserang dengan gejala awal pincang diikuti terbentuknya peradangan di bagian atas kaki yang meluas secara cepat.
2. Jaringan yang terserang jika diraba berkrepitasi yang disebabkan penumpukan gas di bawah kulit.
3. Timbul demam yang tinggi dan pernafasan meningkat, hewan terdengar mendengkur dengan gigi gemertak.
4. Kematian terjadi mendadak antara 1-2 hari setelah timbul gejala serta dapat terjadi pendarahan pada hidung dan dubur.
- Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Radang Paha pada sapi:
1. Pengendalian dan pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi masal di daerah tertular setiap tahun untuk umur 6 bulan sampai 3 tahun.
2. Pengobatan hewan sakit dapat dilakukan dengan suntikan penisilin dosis besar.
3. Hewan yang mati karena radang paha dilarang dipotong untuk dikonsumsi dagingnya.
4. Bangkai dimusnahkan, kandang serta peralatan disucihamakan dengan desinfektan.
13. PENYAKIT BOTULISME
Botulisme atau Lamziekti adalah penyakit pada ternak sapi yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium Botulinum yang memperbanyak diri dalam jaringan yang membusuk. Bakteri ini membentuk spora dan tahan hidup bertahun-tahun dalam tanah dan bersifat anaerobik. Sapi yang terinfeksi mengalami kelumpuhan total otot gerak. Bakteri Cl. Botulinum terdapat dimana-mana di Indonesia dan terjadinya infeksi tergantung oleh faktor predisposisi seperti tidak sengaja termakan atau terminum. Penularan penyakit terjadi melalui toksin dalam pakan atau air yang tercemar oleh bakteri. Kejadian botulisme sering terjadi pada sapi yang kekurangan fosfor karena hewan yang kekurangan fosfor cenderung mengunyah tulang yang dijumpai di pengembalaan. Apabila tulang tersebut berasal dari hewan pembawa kuman maka akan terjadi intoksikasi.
- Ciri dan Gejala umum Penyakit Botulisme pada sapi :
1. Terjadinya kelumpuhan total secara perlahan
2. Toksin menyerang sistem syaraf dan menyebabkan sapi sempoyongan, kesulitan menelan, ngiler dan mata terbelalak
3. Kelumpuhan terjadi pada lidah, bibir, tenggorokan, kaki dan disusul kelemahan umum.
- Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Botulisme pada sapi :
1. Pencegahan dilakukan dengan pemusnahan karkas dan vaksinasi dengan toksoid tipe C dan D
2. Hewan yang mati karena botulisme dilarang dipotong untuk dikonsumsi dagingnya. Bangkai dimusnahkan, kandang serta peralatan disucihamakan dengan desinfektan.